Tuesday, January 15, 2013

Awal Es Pelangi?

     Es Pelangi berawal tahun 2010 lalu, awalnya dari sebuah keputusaasaan atas ketidakpastian dunia kerja saat itu. Akhirnya kami berdua, Rizal dan Nina calon istriku bertekad untuk keluar kerja dan nekat berdagang, Hanya bermodalkan gerobak warisan bekas Nasi Goreng almarhum ibu Nina dan sepasang cincin emas yang kami jual kemudian jadilah kami punya usaha sendiri bernama Sanggar Kuliner.  Dengan menu utama Soto Betawi, tapi perkembangannya kurang menggembirakan.  Bisa dibilang kami bangkrut.Soto betawi terus merosot penjualannya malahan menu pendamping yaitu Es Pelangi justru yang menjadi best seller saat itu. Kami putuskan berubah haluan dari Sanggar Kuliner dengan menu utama Soto Betawi dan segmen pasar keluarga menjadi Hepiiiiiiiii... Production dengan jualan utama Es Pelangi dan Batagor yang segmen pasarnya anak muda. 
     Mungkin memang inilah jalannya, perkembangannya diluar dugaan kami. sejak awal berjualan, semua kami lakukan sendiri mulai belanja, produksi, hingga dorong grobak. Itu semua kami lakukan selam 1 tahun awal. Karena penjualan semakin meningkat akhirnya kami memutuskan memiliki satu pegawai untuk mengurangi beban kerja kami.  
     Tahun kedua makin banyak pelanggan, dan saat Ramadhan di tahun kedua ini kami menyadari bahwa Es Pelangi kami jadi makanan klangenan masyarakat Kebumen yang merantau dan direkomendasikaan oleh pelanggan kami kepada saudaranya yang pulang mudik. Mulai saat itulah kami menambahkan embel-embel "Asli Kebumen" dan hal itu diamini pelanggan kami.
     Kendala usaha selalu ada setiap hari, berkat pengalaman dan ilmu yang didapat semasa kuliah di jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Semarang semua kendala itu bisa diatasi.
     Strategi pemasaran kami terapkan betul-betul, survei bahkan kami lakukan untuk penentuan harga jual. Beriklan, menyebar brosur, menjadi sponsor acara, menyebar kupon gratis lewat kuis di radio, mengikuti pameran, semua kami lakukan untuk mengembangkan penjualan kami. Dengan segala keterbatasan dana semua usaha itu memberikan hasil yang positif pada tingkat penjualan.  
Apa sih keunggulan kami sehingga konsumen memilih kami?
Setelah kami lakukan riset kecil akhirnya kami menemukan beberapa jawaban:
  1. Harga Es Pelangi murah tapi isi tidak murahan
  2. Isi Es Pelangi yang kami buat sendiri yang terdiri dari aneka jely, nata decoco, manisan kolang kaling, dan buah melon lebih menarik dan segar serta lebih higienis dibanding es campur lainnya.
  3. Rasa syrup Es Pelangi lebih bervariasi seperti Melon, Leci, Mangga, Frambos, Stroberi, dan Anggur  sehingga pelanggan tidak bosan akan rasa.
  4. Tampilan gerobak dan lapak jualan serta kemasan Es Pelangi yang Ergonomis.
  5. Keramahan Penjual, kami berusaha selalu dekat dengan pembeli agar merasa nyaman dan menjadi pelanggan.
  6. Lokasi yang strategis di depan SMA N I Kebumen dan dikawasan pusat jajanan menjadikan kami mudah ditemukan lokasinya.
     Tahun 2012 awal kami memutuskan memproduksi es batu untuk keperluan sendiri sehingga tidak perlu tergantung pemasok yang sering kehabisan stok es batu. Di luar dugaan banyak pedagang lain meminta kami memasok kebutuhan es batu mereka. Peluang ini tak kami sia-siakan.  Saat ini omzet penjualan es batu sebulan mencapai satu juta lebih dengan produksi es batu mencapai 50 kg sehari.  Menjadikan anak usaha Es Pelangi ini menjanjikan di masa depan.

     Di awal tahun 2013 ini tercatat kami memiliki 6 karyawan dengan omset perbulan 30 juta.

Makin Asik Nongkrong di Es Pelangi

Akhirnya pembangunan tahap 1 pusat jajanan Kebumen selesai sesuai jadwal dan bisa digunakan seminggu sebelum Kebumen Expo Desember 2012 kemarin.  Lokasi Es Pelangi yang masuk zona pembangunan tahap 1 juga sudah menikmati fasilitas yang baru.



Terlihat lebih bersih dan rapi, itulah kesan ketika melihat pusat jajanan yang baru, walaupun belum ada keseragaman tenda, namun kami berusaha meningkatkan kenyamanan pengunjung dan pelanggan dengan meningkatkan sarana berjualan kami seperti penggantian meja model kafe outdoor dan penambahan tempat duduk untuk mengurangi antrian menunggu tempat kososng.