Apa jadinya jika 3 orang bekerjasama dalam sebuah team untuk menghidangkan makanan yang dibuat ditempat dan dalam waktu 2 jam? adalah sebuah kerjasama yang terencana dan terstruktur dengan baik yang bisa melakukannya.
Agustus tanggal 4 tahun 2012 adalah hari yang tak terlupakan, dalam sebuah acara pernikahan kami menerima tantangan untuk menyajikan 500 porsi Batagor untuk tamu undangan. Sangat jarang kami menerima pesanan Batagor untuk sebuah resepsi pernikahan mengingat kerepotan yang ditimbulkan lebih sering kami menerima pesanan Es Pelangi karena memang itulah menu andalan di kedai kami.
Kalau biasanya dalam resepsi pernikahan di Kebumen umumnya menyajikan Siomay dalam sajian prasmanan. Tapi kali ini kami menerima pesanan dari pelanggan setia Batagor kami untuk menyajikannya dalam hajat pesta pernikahan. Berbeda dengan siomay yang bisa dibuat matang terlebih dahulu di rumah produksi dan tinggal menyajikan di tempat acara, untuk batagor hal itu tak bisa dilakukan karena Batagor harus digoreng di lokasi untuk menjaga kehangatan dan kerenyahan Batagor itu sendiri. Alhasil hanya adonan dan bumbu batagor yang bisa dipersiapkan di rumah produksi.
Sehari sebelumnya tepatnya malam sebelum acara kami mempersiapkan peralatan dan tentu saja berkilo-kilo bahan baku untuk membuat adonan Batagor dan bumbu kacangnya. Persiapan dilakukan hampir menjelang pagi dan kami tak sempat istirahat cukup karena harus sudah sampai di lokasi resepsi pernikahan pukul 08.00 WIB. Loading muatan sampai lokasi tak ada masalah. yang menjadi masalaah adalah lokasi yang sempit untuk menyiapkan tempat menggoreng. Hal ini sulit untuk menjaga keamanan kami dan tamu undangan mengingat kami melibatkan banyak minyak goreng yang bisa saja meletup tak terkendali. Yang bisa kami lakukan adalah mencari posisi terbaik di tempat yang terbatas ini. Well, semua sudah tertata dan mulailah kami menggoreng Batagor tepat Pukul 08.30 WIB, satu setengah jam sebelum para tamu mulai berdatangan.
Semua berjalan lancar sampai pukul 10.30 WIB saat puncak kunjungan tamu, kami mulai kehabisan stok Batagor matang. Sedangkan kompor dan minyak sudah over heat hingga tidak bisa menggoreng maksimal. Yang bisa kami lakukan hanya tidak menyiakan waktu sedikitpun untuk dapat tetap melayani tamu undangan.
Pukul 11.30 WIB kami kehabisan stok Batagor. Tak terasa antusiasme tamu undangan pada Batagor kami begitu tinggi hingga sebelum resepsi selesai menu yang kami hidangkan sudah habis duluan. Tiga jam dan 500 porsi batagor dapaat kami hidangkan dalam pesta pernikahan tersebut. sungguh sebuah kerja keras dan kebanggan tersendiri bagi kami untuk terus memecahkan rekor kami sendiri.
Makan besar...! Enak.. enak.. enak...!
No comments:
Post a Comment